tujuan dan prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran


TUJUAN DAN PRINSIP-PRINSIP
EVALUASI PEMBELAJARAN
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran
Dosen Pengampu : Nurjaman M.Pd.I
Disusun Oleh:
1.      Ibat Muhibatun. A                   130641082
2.      Ika Nurprihandini                   130641056
3.      Reni Triana                              130641069
4.      Tiwi Noviyanti                          130641042
5.      Wahyu Rosidin                         130641073
6.      Warlinah                                   130641055
Kelompok 2
Kelas SD-13 A.2
Semester 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Tujuan dan Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran”. Adapun tujun dari penyusunan dalam tugas makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Evaluasi Pembelajaran”.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa, makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari dosen pengampu mata kuliah “Evaluasi Pembelajaran” bapak “Nurjaman, M.Pd,”. penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki maka penyusun meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua didalam dunia pendidikan. Dan semoga mampu menjadi pendidik yang patut di tauladani oleh anak didik.




Cirebon Oktober 2014

Penyusun






DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..............................................................................................          i
DAFTAR ISI ..............................................................................................................          ii
BAB  I  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .................................................................................................          1
B.     Rumusan Masalah ............................................................................................          2
C.     Tujuan Penulisan ..............................................................................................          2
BAB II  PEMBAHASAN
A.    Pengertian evaluasi ..........................................................................................          3
B.     Tujuan Evaluasi pembelajaran ..........................................................................          4
C.     Fungsi Evaluasi pembelajaran ..........................................................................          5
D.    Prinsip-prinsip Evaluasi pembelajaran  .............................................................          7
E.     Ruang Lingkup Evaluasi pembelajaran  ...........................................................          8
F.      Karakteristik Evaluasi pembelajaran ................................................................          10
BAB III  PENUTUP
A.    Kesimpulan ......................................................................................................          11
B.     Saran ................................................................................................................          11
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................          12



BAB I
 PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah evaluasi pembelajaran. Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru dalam pembelajaran, yaitu mengevaluasi pembelajaran. Termasuk di dalamnya melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar. Kompetensi tersebut sejalan pula dengan instrumen penilaian kemampuan guru, yang salah satu indikatornya adalah melakukan evaluasi pembelajaran. Hal ini menunjukan bahwa pada semua model kompetensi dasar guru selalu menggambarkan dan mensyaratkan adanya kemampuan guru dalam mengevaluasi pembelajaran. Sebab kemampuan melakukan evaluasi pembelajaran  merupakan kemampuan dasar yang mutlak harus dimiliki oleh setiap guru dan calon guru.
Pemaparan ini menurut kami sangat penting terutama bagi kita yang benar-benar diorientasikan untuk menjadi seorang  guru.  Sebelum mengenal lebih jauh dan mendalam tentang evaluassi pembelajaran, alangkah baiknya kita mengetahui tentang konsep dasar evaluasi pembelajaran. Nah kami mencoba menyusun makalah yang berisikan konsep dasar pembelajaran agar bisa membantu dalam memahami tugas kita sebagai calon guru.












B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah nya adalah sebagai berikut:
1.      Apa pengertian evaluasi?
2.      Apa tujuan evaluasi pembelajaran?
3.      Apa fungsi evaluasi pembelajaran?
4.      Apa saja prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran?
5.      Apa saja ruang lingkup evaluasi pembelajaran?
6.      Bagaimana karakteristik evaluasi pembelajaran?
C.    Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1.      Mengetahui pengertian evaluasi
2.      Mengetahui tujuan evaluasi pembelajaran
3.      Mengetahui fungsi evaluasi pembelajaran
4.      Mengetahui saja prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran
5.      Mengetahui saja ruang lingkup evaluasi pembelajaran
6.      Mengetahui karakteristik evaluasi pembelajaran









BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Evaluasi
Kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation yang mengandung kata dasar value "nilai". Kata value atau nilai dalam istilah evaluasi berkaitan dengan keyakinan bahwa sesuatu hal itu baik atau buruk, benar atau salah, kuat atau lemah, cukup atau belum cukup, dan sebagainya.  Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu proses mempertimbangkan suatu hal  atau gejala dengan mempergunakan patokan-patokan tertentu yang bersifat kualitatif, misalnya baik-tidak baik, kuat lemah, memadai-tidak memadai, tinggi rendah, dan sebagainya.
Suchman memandang evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.  Sedangkan Worthen dan Sanders mengemukakan bahwa evaluasi adalah kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu: dalam pencarian tersebut, juga termasuk mencari informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi, prosedur, serta alternative strategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
Stufflebeam menjelaskan bahwa evaluasi merupakan proses penggambaran, pencarian dan pemberian informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menentukan alternative putusan.
 Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah suatu proses penentuan keputusan tentang kualitas susatu obyek atau aktifitas dngan melibatkan pertimbangan nilai berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan, dianalisis dan ditafsirkan secara sitematis.






B.     Tujuan Evaluasi pembelajaran
Secara umum, dalam bidang penidikan, evaluasi bertujuan untu : Memperoleh data pembuktian yang akan menjadi petunjuk sampai dimana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler setelah menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Mengukur dan menilai sampai di manakah efektifitas mengajar dan metode-metode mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh peserta.  
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah:
1.      Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan.
2.      Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya
3.      Mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan.
4.      Mengetahui Kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam proses belajar,
sehingga dapat dilakukan diagnosis dan kemungkinan memberikan remedial teaching, dan
5.      Mengetahui efisiensi dan efektifitas strategi pembelajaran yang digunakan guru, baik yang menyangkut metode, media maupun sumber-sumber belajar.
Sedangkan menurut Depdiknas  mengemukakan tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk :
a.       Melihat produktivitas dan efektivitas kegiatan belajar-mengajar.
b.      Memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan guru.
c.        Memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan program belajar-mengajar.
d.      Mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh siswa selama kegiatan belajar dan mencarikan jalan keluarnya, dan
e.        Menempatkan siswa dalam situasi belajar-mengajar yang tepat sesuai dengan kemampuannya.
Sementara itu Chittenden (1944) mengemukakan tujuan evaluasi (assesment purpose) Adalah keeping track, checking-up, Finding-out, Summing-up
1)      Keeping track, yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2)      Checking-up, untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
3)      Finding Out, untuk mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan, kesalahan, atau kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran.
4)      Summing-up, untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan.
C.    Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Cronbach (1963) menjelaskan “evaluation used to improved the course while it is still fluid contributes more to improvement of education than evaluation used to appraise a product already on the market.
Menurut Scriven (1967) fungsi evaluasi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu fungsi formatif dan fungsi sumatif.
1.      Fungsi formatif dilaksanankan apabila hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluassi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar bagia kurikulum yang sedang dikembangkan.
2.      Fungsi sumatif dihubungkan dengan penyimpulan mengenai kebaikan dari sistem secara keseluruhan, dan fungsi ini dapat dilaksananakan apabila pengembangan suatu kurikulum telah dianggap selesai.






Fungsi evaluasi memang cukup luas, akan tetapi bergantung dari sudut mana kita melihatnya :
a.       Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui sejauh mana kegiatan yang telah di lakukan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
b.      Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat.
c.       Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing serta membantu guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajarannya.
d.      Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dala kelompok, apakah dia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang pandai.
e.       Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dala menempuh program pendidikan.
f.       Evaluasi berfungsi membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik dalam rangka menetukan jenis pendidikan, jurusan, mauapun kenaikan kelas.
g.      Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik kepada orangtua, pejabat pemerintah yang berwenang, kepala sekolah, guru-guru, dan peserta didikitu sendiri.
Dengan demikian, perbaikan dan pengembangan dan pembelajaran bukan hanya terhadap proses dan hasil belajar melainkan harus diarahkan pada semua kompoen pembelajaran tersebut.
Evaluasi yang dilakukan secara berkesinambungan dapat membantu evaluator untuk membuat perkiraan apakah tujuan program yang telah dirumuskan dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan ataukah tidak. Apabila dari hasil evaluasi itu diperkairakan bahwa tujuan tidak dapat tercapai dalam waktu yang telah ditentukan, maka evaluator akan berusaha mencari faktor-faktor penyebab kegagalan tersebut dan mencari problem solving atas masalah tersebut dari hasil evaluasi.


Bagi seorang guru, fungsi fungsi evaluasi perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh agar evaluasi yang diberikan benar-benar mengenai sasaran. Hal ini didasarkan karena hampir setiap saat guru melaksanakan kegiatan evaluasi untuk menilai keberhasilan belajar siswa serta program pengajaran.
D.    Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran
Prinsip diperlukan sebagai pemandu dalam kegiatan evaluasi. Oleh karenaitu evaluasi dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila dalam pelaksanaannya senantiasa berpegang pada prinsip-prinsip berikut ini:
1.      Prinsip Kontinuitas (terus menerus/ berkesinambungan)
Artinya bahwa evaluasi itu tidak hanya merupakan kegiatan ujian semester atau kenaikan saja, tetapi harus dilaksanakan secara terus menerus untuk mendapatkan kepastian terhadap sesuatu yang diukur dalam kegiatan belajar mengajar dan mendorong siswa untuk belajar mempersiapkan dirinya bagi kegiatan pendidikan selanjutnya.
2.      Prinsip Comprehensive (keseluruhan).
Seluruh segi kepribadian murid, semua aspek tingkah laku, keterampilan, kerajinan adalah bagian-bagian yang ikut ditest, karena itu maka item-item test harus disusun sedemikian rupa sesuai dengan aspek tersebut (kognitif, afektif, psikomotorik).
3.      Prinsip Objektivitas.
Objektif di sini menyangkut bentuk dan penilaian hasil yaitu bahwa padapenilaian hasil tidak boleh memasukkan faktor-faktor subyektif, faktor perasaan, faktor hubungan antara pendidik dengan anak didik. Evaluasi harus menggunakan alat pengukur yang baik evaluasi yang baik tentunya menggunakan alat pengukur yang baik pula, alat pengukur yang valid.
4.      Kooperatif
Dalam keiatan evaluasi guru hendaknya bekerjasama dengan semua pihak, seperti orangtua, peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan peserta didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa puas dengan hasil evaluasi, dan pihak-pihak tersebut merasa dihargai.

5.      Praktis
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik oleh guru itu sendiri yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut.
E.     Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran.
Ruang lingkup evaluasi berkaitan dengan cakupan objek evaluasi itu sendiri. Jika objek evaluasi itu tentang pembelajaran, maka semua hal yang berkaitan dengan pembelajaran menjadi ruang lingkup evaluasi pembelajaran. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran ditinjau dari berbagai perspektif, yaitu
1.      domain hasil belajar
2.      sistem pembelajaran
3.      proses dan hasil belajar
4.      dan kompetensi.
Hal ini dimaksudkan agar guru betu-betul dapat membedakan antara evaluasi pembelajaran dengan penilaian hasil belajar sehingga tidak terjadi kekeliruan atau tumpang tindih dalam penggunaannya.
a)      Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif Domain Hasil Belajar.
Menurut Benyamin S. Bloom (1956) hasil belajar dapat dikelompokan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Setiap domain disusun menjadi bebarapa jenjang kemampuan. Mulai dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang komplek, mulai daari hal yang mudah sampai dengan hal yang sukar, dan mulai dari hal yang kongkrit sampai dengan hal yang abstrak.
1.      Domain kognitif
a.       Pengetahuan ( knowledge), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep, prinsip, fakta atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya.
b.      Pemahaman ( comprehension ) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang materi pelajaran yang disampaikan guru dan dapat memanfaatkannya tanpa harus menghubungkannya dengan hal-hal lain.
c.       Penerapan ( application ) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menggunakan ide-ide umum , tata cara atau metode umum dalam situasi baru yang kongkrit.
d.      Analisis yaitu jenjang kemampuan menuntut peserta didik untuk menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur atau komponen pembentukannya.
e.       Sintesis yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan berbagai faktor.
f.       Evaluasi. Jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan kriteria tertentu.
b)      Domain Afektif,
Internalisasi sikap yang menunjuk ke arah pertumbuhan batiniah dan terjadi bila pesreta didik menjadi sadar tentang nilai yang diterima,kemudian mengambil sikap sehingga menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan tingkah laku.
1.      Kemampuan menerima ( receiving)
2.      Kemampuan menanggapi/menjawab ( responding)
3.      Menilai (valuing)
4.      Organisasi (Organization) kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menyatukan nilai-nilai yang berbeda, memecahkan masalah membentut suatu sistem nilai.
c)      Domain Psikomotor,
Kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian-bagiannya. Mulai dari gerakan yang sederhana sampai denggan gerakan yang kompleks.
1.      Muscular or motor skill, meliputi : mempertontonkan gerak,menunjukan hasil, melompat, menggerakan, menampilkan.
2.      Manipulations of materials or objects, meliputi : mereparasi, menyusun, membersihkan, menggeser, memindahkan, membentuk.
3.      Neuromuscular coordination, meliputi : mengamati, menerapkan, menghubungkan, menggunakan.
b.      Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Sistem Pembelajaran.
c.       Program pembelajaran
d.      Proses Pelaksanaan pembelajaran
F.     Karakteristik Evaluasi Pembelajaran
Kegiatan Evaluasi dalam proses belajar mengajar mempunyai beberapa karakteristik penting, antara lain sebagai berikut
1.      Memiliki implikasi secara tidak langsung terhadap siswa yang di evaluasi
Hal ini terjadi misalnya seorang guru melakukan penilaian terhadap kemampuan yang tidak tampak dari siswa. Apa yang dilakukan adalah ia lebih banyak menafsir melalui beberapa aspek penting yang diijinkan seperti melalui penampilan, keterampilan, atau reaksi mereka terhadap suatu stimulus yang diberikan secara terencana.
2.      Lebih bersifat tidak lengkap
Dikarenakan evaluasi dilakukan secara kontinu maka  hanya merupakan sebagian fenomena saja. Atau dengan kata lain, apa yang dievaluasi hanya sesuai dengan pertanyaan item yang direncanakan oleh seorang guru.
3.      Mempunyai sifat kebermaknaan Relatif. Hasil penilaian sesuai dengan tolok ukur yang digunakan oleh guru.







BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan menjadi bebrapa butir penting berikut,
1.      Evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi dimana suatu tujuan telah dapat dicapai.
2.      Evaluasi Pembelajaran mempunyai beberapa karakteristik penting, memiliki implikasi tidak langsung kepada siswa, lebih bersikap tidak lengkap, memiliki sikap yang berarti relatif.
3.      Fungsi evaluasi belajar, sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai pengetahuan atau keterampilan yang telah diberikan oleh seorang guru.
4.      tujuan dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah:
a.       Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan.
b.      Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya
c.       Mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan.
d.      Mengetahui Kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam proses belajar,
sehingga dapat dilakukan diagnosis dan kemungkinan memberikan remedial teaching, dan
e.       Mengetahui efisiensi dan efektifitas strategi pembelajaran yang digunakan guru, baik yang menyangkut metode, media maupun sumber-sumber belajar.
B.     Saran
Kita yang benar-benar diorientasikan menjadi seorang guru alangkah baik nya memahami materi ini sehingga bisa menguasai teori tentang evaluasi pembelajaran, sebagai bekal ketika kelak kita terjun di lapangan langsung. Nanti setelah terjun langsung evalusi alangkah baiknya dikerjakan apabila mungkin setiap hari dengan skedul yang sistematis  dan terencana sehingga kita dapat memperoleh informasi yang lengkap terhadap kemampuan siswa dalam kegiatan kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, zaenal, ( 1991) Evaluasi Intruksional, Prinsip teknik Prosedur,  Cetakan ke-3, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Arifin, Zaenal, (2009) Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, S, dan Jabar, C. S. A, ( 2007) Evaluasi Program Pendidikan, Cetakan ke-2, Jakarta: Bumi Aksara
Farida, Y.T. 2000. Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta
Hasan, S. Hamid, (1988) Evaluasi Kurikulum, Jakarta: P2LPTK-Ditjen-Dikti-Depdikbud.
Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Sukardi. 2004. Evaluasi Pendidikan Prinsip&Operasionalnya, Jakarta: Bumi Aksara
Yunita, 2011. Evaluasi Pembelajaran Kimia, Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
http://hilman.web.id/posting/blog/827/pengertian-fungsi-dan-prosedur-evaluasi-pembelajaran.html




No comments:

Post a Comment