PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM
MAKALAH
Diajukan untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pedagogik
Disusun
Oleh :
1.
Angelina
diyah Pitaloka (130641077)
2.
Sri yuniasih
(130641006)
3.
Yuliana
ayuningsih (130641052)
4.
Yuniah
(130641064)
Kelas : SD-13 A.2
Kelompok : 9
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam selalu
tecurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya serta kami selaku umatnya.
Semoga kita mampu meneladani beliau sebagai manusia yang berguna.
Penyusunan makalah
ini diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pedagogik dengan judul “Pendidikan
Sebagai Suatu Sistem”. Makalah ini membahas tentang Pengertian Pendidikan Sebagai Suatu
Sistem, Unsur-Unsur Suatu
Sistem Pendidikan, serta
Komponen-Komponen Pendidikan.
Makalah ini tentu tidak
akan berhasil tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Terima
kasih kami ucapkan kepada Ibu Sati, M.Pd selaku Dosen Pengampu mata kuliah Pedagogik dan semua pihak yang
telah membantu memberikan saran serta masukan untuk menyempurnakan makalah ini.
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah kami
menjadi lebih baik dan berguna di masa yang akan datang.
Cirebon, Mei 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………….......... ... i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. .. ii
BAB I. PENDAHULUAN
…………………………………………… … 1
A. Latar Belakang ..…………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ..…………………………………………. 1
C. Tujuan
……………………….……………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN ...……………….............................................. 2
A. Pengertian
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem ……..……… 2
B. Unsur-Unsur Suatu Sistem Pendidikan ..…………………… 7
C. Komponen-Komponen Pendidikan …………………………. 8
BAB III PENUTUP
………………………………………………………. 12
A. Kesimpulan
…………………………………………………. 12
B. Saran ……………………………………………………….. 12
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 13
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai suatu
sistem merupakan kesatuan dari bermacam-macam komponen yang saling berkaitan
antara satu dengan yang lainnya dalam mempengaruhi perkembangan peserta didik
menuju kedewasaannya.
Di dalam kehidupan sehari-hari, dewasa ini pendidikan telah dipandang
sebagai suatu fungsi yang melekat dengan kehidupan sehari-hari, dewasa ini
pendidikan telah dipandang sebagai suatu fungsi yang melekat dengan kehidupan
itu sendiri.
Memperoleh pendidikan sudah merupakan suatu keharusan dan kebutuhan dalam
kehidupan pribadi, masyarakat dan bangs. Pendidikan telah dipandang sebagai
suatu investasi dalam pembangunan sumber daya manusia yang amat diperlukan
dalam pembangunan sosial dan ekonomi. Pendidikan makin banyak memerlukan
berbagai keahlian profesional dalam manajemennya serta memerlukan berbagai kehlian yang bersifat interdisipliner dalam memecahkan
masalahnya.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian Pendidikan
Sebagai Suatu sistem ?
2. Apa saja Unsur-unsur Suatu Sistem pendidikan
?
3. Apa saja Komponen-komponen
pendidikan
?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Pendidikan Sebagai Suatu
Sistem.
2. Mengetahui
Unsur-unsur Suatu Sistem Pendidikan.
3. Mengetahui
Komponen-Komponen Pendidikan.
BAB I I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
Pendidikan atau pedagogik memiliki beberapa pengertian.
Pendidikan (pedagogik) secara etimologis adalah berasal dari bahasa Yunani,
terdiri dari kata “PAIS”, artinya anak, dan “AGAIN”, diartikan membimbing. Jadi
sederhananya adalah bimbingan yang diberikan kepada anak.
Sedangkan secara Definitif pendidikan (pedagogiek) adalah
suatu kegiatan bimbingan yang dilakukan secara sadar ataupun secara sengaja
yang dilakukan orang dewasa kepada orang yang belum dewasa (baca : anak)
sehingga timbul hubungan antara keduanya yang bertujuan untuk mendewasakannya.
Sedangkan sistem secara etimologis berasal dari bahasa
yunani “systema” yang berarti sehimpunan bagian atau komponen yang saling
berhubungan secara teratur dan merupakan
suatu keseluruhan.
Menurut Zahara Idris(1987) Sistem adalah satu kesatuan yang
terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsusr-unsur sebagai sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak
secara acak yang salaing membantu untuk mencapi suatu hasil (Product). Contoh
tubuh manusia merupakan satu jaringan daging, otak, urat-urat, dll, yang
komponennya mempunyai fungsi masing-masing yang satu dengan yang lain, satu sama lain saling berkaitan
sehingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Seorang pakar sosiologi, Bachtiar (1988) mengemukakan bahwa
sistem adalah sejumlah satuan yang berhubungan satu dengan yang lainnya
sedemikian rupa sehingga membentuk suatu kesatuan yang biasanya berusaha
mencapai tujuan tertentu. Pada bagian yang sama Bachtiar menambahkan bahwa
sistem adalah seperangkat ide atau gagasan, asas, metode, dan prosedur yang
disajikan sebagai suatu tatanan yang teratur.
Pada dasarnya sistem hanya terdiri atas dua jenis, yaitu
sistem tertutup dan siste terbuka. Sistem tertutup di dalam proses kerjanya
tidak dipengaruhi lingkungan luar, sedangkan sistem terbuka di dalam proses
kegiatannya memperoleh masukan dari luar lingkungannya. Pada sistem terbuka
tejadi sistem yang dinamis, yaitu sistem dipengaruhioleh sistem yang berada di
luarnya.
Suatu
sistem didalamnya mengandung hal-hal sebagai berikut :
1. Adanaya suatu kesatuan organis.
2.
Adanya komponen-komponen yang membentuk
kesatuan organis.
3. Adanya hubungan keterkaitan antara komponen
yang satu dengan yang lainnya.
4. Adanya gerak atau dinamika.
5. Adanya tujuan yang ingin dicapai.
Sistem merupakan suatu hal yang aktif, bergerak, menuju ke
arah tertentu. Maka perlu disadari bahwa sistem itu terdapat suatu konsep dasar
dan cita-cita. Sebaai suatu gerak untuk mencapai tujuan yang diinginkan, secara
terus-menerus suatu sistem pendidikan akan selalu bersifat dinamis kontekstual
dan untuk itu suatu sistem pendidkan haruslah terbuka terhadap tuntutan
kualitas( tingkat baik buruknya sesuatu ).
Upaya pendidikan merupakan aktifitas yang kompleks, yang
melibatkan sejumlah komponen pendidikan yang saling berinterkasi satu sama
lain. Apabila upaya pendidikan hendak dilakukan secara terencanadan teratur,
maka berbagai komponen dan saling hubungannya perlu dikenali, dikaji, dan
dikembangkan sehingga mekanisme kerja komponen-komponen itu secara menyeluruh
dan terpadu akan dapat membuahkan hasil yang optimal. Oleh karena itu,
pengkajian tentang upaya pendidikan sebagai suatu sistem mempunyai arti yang
penting.
1. Pengertian Pendidikan
a. Pendidikan secara umum
merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan dalam pendidikan.
b. Dalam
kajian yuridis formal, makna pendidikan seperti tersurat dalam UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, diungkapkan sebagai
berikut:"Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
c. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (1979) menjelaskan pula "pendidikan merupakan suatu sistem yang
mempunyai unsur-unsur sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan,
struktur, Kurikulum dan peralatan atau fasilitas".
2. Pengertian Sistem
Beberapa definisi
sitem menurut ahli:
a.
Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang
kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau
bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau
utuh. (Tatang M. Amirin, 1992:10)
b.
Sistem meruapakan himpunan komponen yang saling
berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. (Tatang
Amirin, 1992:10)
c.
Sistem merupakan sehimpunan komponen atau
subsistem yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai rencana untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. (Tatang Amirin, 1992:11)
d.
Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri atas
komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsusr-unsur sebagai sumber yang
mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak secara acak yang salaing
membantu untuk mencapi suatu hasil (Product). Contoh tubuh manusia merupakan
satu jaringan daging, otak, urat-urat, dll yang komponen mempunyai fungsi
masing-masing yang satu dengan yang lain satu sama lain saling berkaitan
sehingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Menurut Zahara Idris,1987)
Banyak
definisi yang digunakan untuk menjelaskan arti kata”sistem” diatas, maka disimpulkan diataranya sebagai
berikut:
a. Sistem adalah suatu
kebetulan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir,suatu himpunan atau
panduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau
keseluruhan yang kompleks atau utuh.
b. Sistem merupakan
himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk
mencapai suatu tujuan.
c. Sistem merupakan
suatu himpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dna berkaitan
sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Ciri-ciri umum dari sistem
yaitu sebagai berikut:
a. Sistem merupakan suatu
kesatuan yang berstruktur
b. Kesatuan terdiri dari
sejumlah komponen yang saling berpengaruh.
c. Masing-masing komponen
memiliki fungsi tertentu dan secara bersama-sama melaksanakan fungsi
struktur,yaitu mencapai tujuan sistem.
d. kemampuan menyesuaikan
diri dengan lingkungan
3. Tujuan Pendidikan Sebagai
Sistem
Pendidikan sebagai suatu sistem
dapat ditinjau dari dua hal:
1. Sistem pendidikan secara
mikro
Pendidikan
secara mikro lebih menekankan pada unsur pendidik dan peserta didik. Polanya
lebih merupakan sebagai upaya mencerdaskan peserta didik melalui proses
interaksi dan komunikasi, yaitu ada pesan (message) yang akan
disampaikan dalam bentuk bahan belajar. Kemudian fungsi pendidik lebih
merupakan sebagai pengirim pesan (senders) melalui kegiatan pembelajaran
di kelas ataupun di luar kelas.
2.
Sistem pendidikan secara makro
Dalam kajian makro, sistem pendidikan menyangkut
berbagai hal atau komponen yang lebih luas lagi, yaitu terdiri dari :
a) Input
(masukan)
berupa sistem nilai dan pengetahuan, sumber daya
manusia, masukan instrumental berupa kurikulum, silabus dsb, masukan
sarana termasuk di dalamnya fasilitas dan sarana pendidikan yang harus
disiapkan.
b) Proses
yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan proses
belajar mengajar atau proses pembelajaran di sekolah maupun di luar sekolah.
Dalam komponen proses ini termsuk di dalamnya telaah kegiatan belajar dengan
segala dinamika dan unsur yang mempengaruhinya, serta telaah kegiatan
pembelajaranyang dilakukan pendidikdalam kerangka memberikan kemudahan kepada
peserta didik untuk terjadinya proses pembelajaran.
c) Keluaran
(output)
yaitu hasil yang diperoleh pendidikan bukan hanya
terbentuknya pribadi lulusan/peserta didik yang memiliki pengetahuan, sikap,
dan keterampilan sesuai dengan yang diharapkan dalam tujuan yang ingin dicapai.
Namun juga keluaran penddikan mencakup segala hal yang dihsilkan oleh garapan
pendidikan berupa : kemampuan peserta didik (human behavior), produk
jasa (services) dalam pendidikan seperti hasil penelitian, produk barang
berupa karya intelektual ataupun karya yang sifatnya fisik material.
4.
Pendidikan formal, non-formal, dan
informal sebagai sebuah sistem.
Pendidikan
formal yang sering disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang pendidikan
yang telah baku, misalnya SD,SMP,SMA, dan PT. Pendidikan nonformal lebih
difokuskan pada pemberian keahlian atau skill guna terjun ke masyarakat.
Pendidikan informal adalah suatu fase pendidikan yang berada di samping
pendidikan formal dan nonformal.
Dapat
disimpulkan bahwa pendidikan formal, nonformal, dan informal ketiganya hanya
dapat dibedakan tetapi sulit dipisah-pisahkan karena keberhasilan pendidikan
dalam arti terwujudnya keluaran pendidikan yang berupa sumberdaya manusia sangat
bergantung kepada sejauh mana ketiga sub-sistem tersebut berperanan.
B. Unsur-Unsur Suatu Sistem Pendidikan
Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1. Subjek yang
dibimbing (peserta didik).
2. Orang yang
membimbing (pendidik)
3. Interaksi antara
peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
4. Ke arah mana
bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
5. Pengaruh yang
diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
6. Cara yang digunakan
dalam bimbingan (alat dan metode)
7. Tempat dimana
peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)
Penjelasan:
1. Peserta
Didik
Peserta didik
berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian
oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin
diakui keberadaannya.
Ciri
khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:
a. Individu
yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang
unik.
b. Individu
yang sedang berkembang.
c. Individu
yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
d. Individu
yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
2. Orang
yang membimbing (pendidik)
Yang dimaksud
pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan
dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga
lingkunga yaitu lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masayarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang
tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat.
3. Interaksi
antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi edukatif
pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan
pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan
secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi
isi, metode, serta alat-alat pendidikan.
4. Ke arah
mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
Pendidik
mengarahkan kepada peserta didik apa-apa yang akan diberikan sesuai dengan
bakat peserta didik sehingga diahrapkan peserta didik mampu menerapkan
keahliannya.
5. Materi
Pendidikan
Materi
pendidikan diantaranya adalah cakupan materi input yang diperoleh peseta didik
dari pendidi dan lingkungannnya.
6. Alat dan Metode
Alat
dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan
dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat
jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan
dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif.
7. Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung
(lingkungan pendidikan)
Lingkungan
pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat.
C. Komponen-Komponen
Pendidikan
1. Macam-macam Komponen-komponen Pendidikan
PH Combs (1982) mengemukakan dua belas
komponen pendidikan sebagai berikut:
a. Tujuan dan Prioritas
Tujuan dan Prioritas adalah
fungsi mengarahkan kegiatan. Hal ini merupakan informasi apa yang hendak
dicapai oleh sisitem pendidikan dan urutan pelaksanaanya.
b. Peserta didik
Peserta didik adalah
fungsinya belajar diharapkan peserta didik mengalami proses perubahan tingkah
laku sesui dengan tujuan sistem pendidikan.
c.
Manajemen atau pengelolan
Manajemen atau pengelolaan adalah
fungsinya mengkoordinasi, mengarahkan dan menilai sistem pendidikan.
d.
Struktur dan jadwal waktu
Struktur dan jadwal waktu adalah mengatur pembagian
waktu dan kegiatan.
e.
Isi dan bahan pengajaran
Isi dan bahan pengajaran adalah
mengambarkan luas dan dalamnya bahan pelajaran yang harus dikuasai peserta
didik.
f.
Guru dan pelaksanaan
Guru dan pelaksanaan adalah
menyediakan bahan pelajaran dan menyelengarakan proses belajar untuk peserta
didik.
g.
Alat bantu belajar
Alat bantu belajar adalah
fungsi membuat proses pendidikan yang lebih menarik dan berpariasi.
h.
Fasilitas
Fasilitas adalah fungsinya
untuk tempat terjadinya proses pembelajaran.
i.
Teknologi
Teknologi adalah fungsi memperlancar dan
meningkatkan hasil guna proses pendidikan.
j.
Pengawasan mutu
Pengawasan mutu adalah
fungsi membina peraturan dan standar pendidikan.
k. Penelitian
Penelitian adalah fungsi
memperbaiki dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
l.
Biaya
Biaya adalah fungsinya memperlancar proses pendidkan
2. Hubungan
Sistem Pendidikan Dengan Sistem Lain
Dalam ruang lingkup yang besar terlihat
system yang saling berhubungan dengan system lain. Hal ini wajar, karena pada
dasarnya setiap system itu hanya merupakan satu aspek dari kehidupan. Sedangkan
segenap segi kehidupan itu kita butuhkan, sehingga semuanya memerlukan
pembinaan dan pengembangan.
Misalnya Sistem pendidikan dapat
dilihat dalam ruang lingkup makro. Sebagai subsistem, bidang ekonomi, pendidikan,dan
politik masing-masing-masing sebagai sistem. Pendidikan formal, nonformal, dan
informal merupakan subsistem dari bidang pendidikan sebagai sistem dan
seterusnya. Sistem-sistem tersebut secara keseluruhan membentuk
supra sistem.
Gambar Hubungan supra sistem, system, dan sub sistem
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, Sistem adalah suatu rangkaian
keseluruhan kebulatan kesatuan dari komponen yang saling berinteraksi atau
inerdependensi dalam mencapai tujuan. Sistem pendidikan akan selalu bersifat
dinamis kontekstusal dan terbuka tehadap tuntutan kualitas dan relevansi. Pendidikan sebagai suatu
sistem merupakan kesatuan dari bermacam-macam komponen yang saling berkaitan
antara satu dengan yang lainnya dalam mempengaruhi perkembangan peserta didik
menuju kedewasaannya. Oleh karena itu pengkajian upaya pendidikan sebagai suatu
sistem mempunyai makan yang
sangat penting.
Unsur-Unsur
Suatu Sistem Pendidikan meliputi banyak hal yaitu, peserta didik,
pendidik, interaksi edukatif, tujuan pendidikan, materi pendidikan, alat dan
metode, dan lingkungan pendidikan.
Proses pendidikan terjadi apabila ada interaksi antar
komponen pendidikan, artinya saling berhubungan secara fungsional dalam kesatuan
yang terpadu. komponen tersebut adalah Tujuan dan Prioritas, Peserta didik, Manajemen
atau pengelolan, Struktur dan jadwal waktu, Isi dan bahan pengajaran, Guru dan
pelaksanaan, Alat bantu belajar, Fasilitas, Teknologi, Pengawasan mutu, Penelitian,
dan Biaya.
Dengan adanya kemajuan zaman yang pesat hendaknya berupaya menjadikan
sistem pendidikan yang dinamis dan responsif terhadap perubahan-perubahan dan
kecenderungan-kecenderungan yang sedang berlangsung.
B. Saran
Berdasarkan
pembahasan diatas, maka dapat disarankan sebaiknya Pendidikan
sebagai suatu sistem yang terbuka hendaknya harus melalui perencanaan-perencanaan
yang tepat dalam menghadapai tuntutan zaman. Selain itu sistem pendidikan juga
harus lebih dinamis dan responsif.
Dari
Unsur-Unsur suatu Sistem Pendidikan tersebut dapat disarankan sebaiknya perlunya
sebagai pendidik memiliki penguasaan segala hal dengan apa yang diajarkan dan disampaikan kepada peserta didik melalui
materi, alat dan metode serta mengarahkan pembelajaran pada suatu tujuan
tertentu agar mencapai hasil yang maksimal.
Di
dalam komponen pendidikan disarankan pula sebaiknya komponen-komponen tersebut
dapat terpenuhi agar efektifnya pembelajaran dengan baik tanpa adanya kendala sehingga
dapat memudahkan peserta didik pula dalam mencari dan menambah ilmu serta
wawasan yang luas secara kompleks.
Dengan
adanya perkembangan zaman maka berkembanglah pula teknologi yang semakin
canggih. Maka sebaiknya manfaatkanlah teknologi tersebut menjadi salah satu
fasilitas yang dapat digunakan dengan baik dan positif oleh peserta didik
dengan tujuan meningkatkan hasil proses pendidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi,Abu.(1991). Ilmu Pendidikan. Jakarta:
Rineka Cipta
Dinn Wahyudin, Dkk. (2006). Pengantar Pendidikan. Jakarta:UT
Hadisusanto,Dkk. (1995). Pengantar Ilmu Pendidikan.
Yogyakarta: UNY press
http://frizkiafrilia.blogspot.com/2013/01/makalah-pengantar-pendidikan-pendidikan.html
Soenarya,Endang. (2000). Teori Perencanaan Pendidikan (
Berdasarkan Pendekatan Sistem ). Yoyakarta: Adicita
Tirtarahardja, Dkk. (2005). Pengantar Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta
No comments:
Post a Comment