makalah reading skill / reading activity




MAKALAH
“READING SKILL / READING ACTIVITY”
(Ditujukan Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Inggris)

Dosen Pengampu : Dianasari, M.Pd
index.jpg
Disusun Oleh:
Dewi Pujiarti                                    130641075
Indah Purnama Sari                       130641074
Wahyu Rosidin                                130641073
Kelompok 5
Kelas SD13. a-2
Semester 2


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
CIREBON
2014

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tetapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Inggris. Makalah ini berjudul tentang “Reading Skill / Reading Activity” yang didalamnya membahas tentang pengertian reading (membaca), aspek-aspek reading, dan contoh penerapan pembelajaran reaind untuk anak SD.
Terima kasih penulis sampaikan kepada:
1.      Dianasari, M.Pd selaku Dosen Pengampu mata kuliah Bahasa Inggris.
2.      Teman-teman yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang relevan dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.






Cirebon april 2014

penulis



ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB  I  PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A.    Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
C.     Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 2
BAB II  PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
A.    Pengertian Reading ................................................................................................... 3
B.     Aspek-aspek di Dalam Reading ............................................................................... 9
C.     Contoh Penerapan Pembelajaran Reading (Membaca) Untuk Anak SD .................. 12
BAB III  PENUTUP ........................................................................................................... 16
A.    Kesimpulan ............................................................................................................... 16
B.     Saran ......................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 17










BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Membaca merupakan sebuah proses kegiatan untuk memperoleh informasi. Dengan membaca kita dapat mengetahui sesuatu yang belum kita ketahui, membaca juga memberikan wawasan yang luas terhadap pengetahuan kita. Begitu banyak manfaat membaca, namun kegiatan ini sangat sulit untuk di jadikan rutinitas sehari-hari. Membaca mempunyai peranan sosial yang amat penting dalam kehidupan manusia sepanjang masa. Yang dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan informasi, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.
Pembaca fasih menciptakan hipotesis terhadap teks yang akan mereka baca didasarkan pada apa yang sudah mereka baca, pengetahuan mereka dalam bidang itu, dan pengetahuan mereka akan bahasa, dan hanya menggunakan aspek tercetak yang mereka perlukan untuk menegaskan hipotesis mereka itu.
kegiatan membaca adalah memahami isi, ide atau gagasan baik yang tersurat maupun tersirat dalam bahan bacaan. Dengan demikian, pemahaman menjadi produk yang dapat diukur dalam kegiatan membaca, bukan perilaku fisik pada saat membaca. Hakikat atau esensi membaca adalah pemahaman (St.Y. Slamet, 2008:68).

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1.      Apa Yang Dimaksud Dengan Reading?
2.      Apa Saja Aspek-Aspek Yang Ada Di Dalam Reading?
3.      Bagaimana Contohnya Penerapan Pembelajaran Reading Untuk Anak SD?
C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah untuk:
1.      Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Reading
2.      Mengetahui Aspek-Aspek Yang Ada Di Dalam Reading
3.      Mengetahui Contoh Penerapan Pembelajaran Reading Untuk Anak SD


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Reading (Membaca)
Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (H.G. Tarigan, 1986:7). Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik (Hodgson dalam Tarigan, 1986:7).
Membaca merupakan kegiatan merespons lambang-lambang tertulis dengan menggunakan pengertian yang tepat (Ahmad S. Harjasujana dalam St.Y. Slamet, 2008:67). Hal tersebut berarti bahwa membaca memberikan respons terhadap segala ungkapan penulis sehingga mampu memahami materi bacaan dengan baik.
Sumber yang lain juga mengungkapkan bahwa membaca merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa keterampilan, yakni mengamati, memahami, dan memikirkan (Jazir Burhan dalam St.Y. Slamet, 2008:67).
Secara singkat dapat dikatakan bahwa “reading” adalah “bringing meaning to and getting meaning from printed or written material”, memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tertulis (Finochiaro and Bonomo dalam H.G. Tarigan, 1986:8).
Kegiatan membaca merupakan penangkapan dan pemahaman ide, aktivitas pembaca yang diiringi curahan jiwa dalam menghayati naskah. Proses membaca diawali dari aktivitas yang bersifat mekanis yakni aktivitas indera mata bagi yang normal, alat peraba bagi yang tuna netra. Setelah proses tersebut berlangsung, maka nalar dan institusi yang bekerja, berupa proses pemahaman dan penghayatan. Selain itu aktivitas membaca juga mementingkan ketepatan dan kecepatan juga pola kompetensi atau kemampuan bahasa, kecerdasan tertentu dan referen kehidupan yang luas.


Dari berbagai pengertian membaca di atas, dapat ditarik simpulan bahwa kegiatan membaca adalah memahami isi, ide atau gagasan baik yang tersurat maupun tersirat dalam bahan bacaan. Dengan demikian, pemahaman menjadi produk yang dapat diukur dalam kegiatan membaca, bukan perilaku fisik pada saat membaca. Hakikat atau esensi membaca adalah pemahaman (St.Y. Slamet, 2008:68).
Keterampilan membaca adalah salah satu aktifitas yang memiliki peranan penting untuk menggambarkan keterampilan menulis. Aktifitas membaca telah menjadi bagian dari kebutuhan aktivitas keseharian kita, dan dilakukan untuk berbagai keperluan. Untuk berbagai keperluan tersebut dipergunakan keterampilan membaca yang fleksibel.
Strategi membaca yang di pergunakan untuk masing-masing bahan bacaan dan untuk masing-masing keperluan akan berbeda-beda. Pembaca fleksibel adalah pembaca yang pandai memilih dan menerapkan strategi yang tepat dalam menghadapi baha bacaannya. Membaca adalah merupakan proses pengenalan akan kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan, sehingga hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang mampu melihat intisari dari bacaan. Atau singkatnya, membaca juga merupakan proses menemukan pesan. Membaca adalah proses untuk memahami pesan yang disampaikan oleh teks tersebut baik secara implisit maupun eksplisit, tersirat ataupun tersurat.
Dalam segala aspek kehidupan kita, kita tak pernah lepas dari yang namanya membaca atau Reading. Saat berjalan di jalan raya, kita akan melihat banyak simbol-simbol lalu lintas, maka akan terjadi proses membaca. Lambang itu kita persepsikan menjadi sebuah arti dan kita bertindak atas persepsi kita terhadap tanda itu. Itulah proses membaca. Namun, untuk lebih jelasnya mari kita lihat beberapa tokoh berikut ini yang mengemukakan tentang pengertian atau definisi membaca.
1.      Menurut Anthony, Pearson, dan Raphael (1992:284).
Mengatakan bahwa membaca merupakan suatu proses rekonstruksi makna melalui interaksi yang dinamis antara pengetahuan si pembaca, informasi yang tersaji dalam bahasa tulis, dan konteks bacaan.




Dari pengertian ini jelas bahwa membaca itu bertumpupada kemampuan melek huruf dan melek wacana. Yang dimaksud melek huruf adalah kemampuan mengenali lambang-lambang bunyi bahasa dan dapat melafalkannya dengan benar. Sementara yang dimaksud dengan melek wacana adalah kemampuan mengenali, memahami, dan memetik makna atau maksud dari lambang-lambang yang tersaji dalam bahasa tulis itu dalam arti sesungguhnya.
2.      Departemen Pendidikan dan Budaya (DEPDIKBUD)
Depdikbud (1985:11) menuliskan bahwa membaca ialah proses pengolahan bacaan secara kritis, kreatif yang dilakukan dengan tujuan memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh tentang bacaan itu, dan penilaian terhadap keadaan, nilai, fungsi, dan dampak bacaan itu.
3.      Thorndike
Thorndike (1967:127) berpendapat bahwa membaca merupakan proses berpikir atau bernalar.
4.      Hodgson
Hodgson mengemukakan bahwa membaca ialah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media bahasa tulis.Dalam hal ini, membaca selain sebagai suatu proses, juga bertujuan.
5.      Burn, Roe dan Ross
Burn, Roe dan Ross (1984) membaca merupakan proses penerimaan simbol oleh sensori, lalu menginterpretasikan simbol, atau kata yang dilihat atau mempersepsikan, mengikuti logika dan pola tatabahasa dari kata-kata yang ditulis penulis, mengenali hubungan antar simbol dan suara antara kata-kata dan apa yang ingin ditampilkan, menghubungkan kata-kata kembali kepada pengalaman langsung untuk memberikan kata-kata yang bermakna dan mengingat apa yang mereka pelajari dimasa lalu dan menggabungkan ide baru dan fakta serta menyetujui minat individu dan sikap yang merasakan tugas membaca.
6.      Anderson
Anderson dalam Tarigan (1985:7) berpendapat bahwa membaca adalah suatu proses kegiatan mencocokkan huruf atau melafalkan lambang-lambang bahasa tulis. Hal ini sesuai dengan membaca pada level rendah.


7.      Richard C. Anderson
Membaca adalah proses membentuk arti dari teks-teks tertulis.
8.      Juel 
Juel (dalam Sandajaja, 2005) mengartikan bahwa membaca adalah proses untuk mengenal kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan, sehingga hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang mampu membuat intisari dari bacaan.
Membaca merupakan suatu hal yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berfikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual. Membaca merupakan proses menerjemahkan symbol tulisan (huruf) kedalam kata-kata lisan atau ucapan. Sebagai suatu proses berfikir, membacameliputi pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis dan kreatif.
Menurut Klein, pengertian membaca meliputi 3 hal yaitu:
a)      Membaca sebagai suatu proses.
b)      Membaca adalah strategis.
c)      membaca merupakan interaktif.
Maksudnya membaca sebagai suatu proses adalah bahwa informasi
yang diperoleh dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca menjadi peranan utama dalam membentuk makna, sedangkan membaca dikatakan strategis karena pembacanya menggunakan berbagai strategi yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengkonstruk makna. Adapun strategi yang digunakan oleh pembaca bervariasi sesuai dengan jenis teks dan tujuan yang ingin dicapainya. Selanjutnya membaca dikatakan interaktif apabila ada unsur keterlibatan antara pembaca dengan teks yang dibaca. Adapun teks yang dibaca sebaiknya mudah difahami (readable) isinya, sehingga terjadi interaksi antara pembaca dengan teks.
1)      Manfaat Membaca
Banyak sekali manfaat yang akan didapat dengan membaca. Manfaat dari membaca untuk kita adalah :
a.       Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
b.      Ketika sibuk membaca, sesorang terhalang masuk dalam kebodohan.
c.       Dengan sering membaca, seseorang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
d.      Membaca membatu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
e.       Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
f.       Dengan sering membaca, seseorang dapat mengambil manfaat dari pengalama orang lain, seperti mencontoh kearifan orang bijaksanan dan kecerdasan para sarjana.
g.      Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya baik untuk mendapat dan merespon ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari disiplin ilmu dan aplikasi didalam hidup.
h.      Keyakinan seseorangakan bertambah ketika dia membaca buku-buku yang bermanfaat, terutama buku-buku  yang ditulis oleh penulis  muslim yag saleh. Buku itu adalah penyampai ceramah terbaik dan ia mempunyai pengaruh kuat untuk menuntun seseorang menuju kebaikan dan menjauhkan dari kejahatan.
i.        Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.
j.        Dengan sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai model kalimat, lebihlanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat).
2)      Tujuan membaca
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan, makna, arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca. Berikut ini kita kemukakan beberapa yang penting:
a.       Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or facts)
b.      Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas)
c.       Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita (reading for sequence or organization)
d.      Membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for inference)
e.       Membaca untuk mengelompokan, membaca untuk mengklasifikasikan (reading to classify)
f.       Membaca untuk menilai, membaca mengevaluasi (reading to evaluate)
g.      Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading to compare or contrast)
B.     Aspek-aspek Dalam Reading (Membaca)
Proses membaca terdiri dari beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut diantaranya adalah:
1.      Aspek Sensori
2.      Aspek Perceptual,
3.      Aspek Skemata,
4.      Aspek Berpikir, dan
5.      Aspek Afektif.
Aspek sensori adalah kemampuan untuk memahami symbol-simbol tertulis. Aspek perceptual adalah kemampuan menginterpretasi apa yang dilihat sebagai symbol. Aspek schemata adalah kemampuan menghubungkan informasi tertulis dengan struktur pengetahuan yang telah ada. Aspek berpikir adalah kemampuan membuat evaluasi dari yang telah dipelajari, kemampuan ini berbeda tiap individu. Aspek afektif adalah aspek yang berkenaan dengan minat pembaca dalam kegiatan membaca.
Kelima aspek tersebut harus bekerja secara harmonis supaya menghasilkan pemahaman membaca yang baik. Yakni terciptanya komunikasi yang baik antara penulis dan pembaca.
Pada waktu membaca mata mengenali kata, sementara pikiran menghubungkan dengan maknanya. Makna kata dihubungkan satu sama lain menjadi makna frase, klausa, kalimat dan akhirnya makna seluruh bacaan. Pemahaman akan makna bacaan ini tidak mungkin terjadi tanpa pengetahuan yang telah dimiliki dahulu, misalnya tentang konsep-konsep yang terdapat di dalam bacaan, tentang bentuk kata-kata, struktur kalimat, ungkapan, dan sebagainya. Dengan singkat pada waktu membaca, pikiran sekaligus memproses informasi grafonik yang menyangkut hubungan antara tulisan dengan bunyi bahasa, informasi sintaksis yaitu yang berhubungan dengan struktur kalimat serta informasi semantik yang menyangkut aspek makna.

Informasi grafonik hanya dapat diperoleh bila seseorang telah mampu mengenali huruf sebagai lambang bunyi bahasa dalam kaitannya dengan kata dan kalimat. Di SD kemampuan itu dikembangkan melalui kegiatan membaca permulaan. Dalam kegiatan itu siswa belajar menyuarakan huruf, membaca kata-kata dalam kalimat/wacana dengan lafal dan intonasi yang tepat.
Informasi semantik berhubungan erat dengan pengalaman individu. Kalimat “Pagi-pagi ia pergi berbelanja ke pasar” misalnya, akan mengingatkan pembaca pada keadaan pasar seperti yang pernah dikenal. Ini berarti bahwa makna suatu bacaan akan ditafsirkan oleh pembaca menurut latar belakang pengetahuan serta pengalamannya masing-masing. Perbedaan latar belakang seperti itulah yang sering kali menimbulkan salah paham.
Aspek membaca menurut Hurlock yang dikatakan di dalam bukunya dibedakan menjadi dua, yaitu: Aspek Kognitif dan Aspek Afektif.
a)      Aspek Kognitif
Aspek Kognitif adalah aspek yang didasari pada konsep perkembangan dimasa anak-anak mengenai hal-hal yang menghubungkannya dengang minat, aspek kognitif berpusat sputar pertanyaan aktivitas membaca.
Contoh : ketika seseorang melakukan aktivitas membaca tentu saja mengharapkan sesuatu yang akan didapat dari proses membaca tersebut, sehingga seseorang yang memilki minat membaca akan mengerti dan mendapatkan banyak manfaat dari aktivitas membaca yang dilakukannya dengan kepuasan yg diperoleh akibat membaca sehingga aktivitas membaca akan menjadi tetap.
b)      Aspek Afektif
Aspek Afektif adalah aspek emosi yang mendalam merupakan konsep yang menampakkan aspek kognitif dari minat ditampilkan dalam sikap terhadap aktifitas yang diminati akan terbangun seperti aspek kognitif. Aspek afektif dari pengalaman pribadi, sikap orang tua, guru dan kelompok yang mendukung terhadap aktifitas yang diminati. Seseorang yang memiliki minat membaca yang tinggi akibat dari kepuasan dan manfaat yang didapat maka seseorang tersebut akan sangat fokus terhadap aktifitas membacanya.
Berdasarkan beberapa penjabaran dapat disimpulkan bahwa aspek minat baca adalah:
1.      Sikap umum terhadap aktivitas membaca
2.      Pilihan spesifik untuk memyukai aktivitas membaca
3.      Merasa senang dengan aktivitas membaca
4.      Mendatangkan kepuasan pribadi ketika melakukan aktivitas membaca.
5.      Membaca mempunyai memiliki nilai lebih dan memiliki arti penting bagi seseorang.
6.      Memperoleh manfaat ketika melakukan aktivitas membaca
7.      Bersifat mantap dengan kata lain tidak bersifat sementara saja
8.      Melakukan aktivitas membaca secara berulang ulang
C.    Contoh Penerapan Pembelajaran Reading untuk Anak SD
Pada bagian ini kita akan berlatih bagaimana melaksanakan pembelajaran membaca permulaan dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dengan mengambil salah satu metode tertentu.Yang perlu kita pahami adalah konsep-konsep pokok,langkah-langkah pembelajaran membaca permulaan yang berlandasan pada penggunaan metode membaca  permulaan tertentu.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar membaca permulaan ini terbagi ke dalam 2 tahapan sebagai berikut:
1.    Pembelajaran tanpa Buku
Pembelajaran membaca permulaan tanpa buku berlangsung pada awal-awal anak bersekolah pada minggu-minggu pertama mereka duduk di bangku sekolah. hal ini dapat berlangsung 8-10 minggu. Sebelum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilakukan sebaliknya guru mengawalinya dengan berbagai kegiatan pra-KBM yang dapat merangsang dan menggali pengalaman berbahasa anak. Percakapan-percakapan ringan antara guru dan siswa sebelum KBM dimulai merupakan pintu komunikasi.
Contoh percakapan ringan itu, dapat dilihat di bawah ini.
Guru           : Selamat pagi, anak-anak! Selamat datang di sekolah ini.
Murid          : Selamat pagi, Bu!
Guru           : Bu Guru senang sekali bisa bertemu dengan anak-anak yang manis-manis dan rapi-rapi. Yang duduk di depan ini siapa namanya?
Gina            : Gina Bu!
Guru           : Wah... bagus sekali namanya. Disamping Gina siapa?
Gina            : Orin Bu!
Guru           : Oh... Orin! Namanya seperti orang Jepang ya? ... tadi kita sudah berkenalan dulu dengan semuanya? Caranya begini, kalau ibu menunjuk salah seorang dari kamu, kamu harus menyebutkan nama dan alamat rumah. Misalnya ibu menunjuk Gina , lalu Gina harus memperkenalkan diri seperti ini. Dengarkan contoh dari ibu Guru,” Nama saya Gina : saya tinggal di perumahan Margahayu Raya No.78. Mari kita mulai, ya! ( lalu guru menunjuk Dudi )
Dudi      : Nama saya Dudi, saya tinggal di Blok H no.2, dekat sekolah ini.
Selanjutnya pilihlah variasi-variasi kegiatan belajarmengajar berikut :
1)   Menunjukkan gambar
Variasi ini dilakukan dengan cara guru memperlihatkan sebuah gambar yang melukiskan sebuah keluarga yang terdiri atas ayah , ibu, dan dua anak (laki-laki dan perempuan)
2)   Menceritakan gambar
Guru menceritakan gambar tersebut dengan memberi nama terhadap-peran-peran yang terdapat di dalam gambar. Penanaman tokoh-tokoh hendaknya menggunakan huruf-huruf yang pertama-tama hendak diperkenalkan kepada anak.
3)   Siswa bercerita dengan bahasa sendiri
Artinya siswa satu atau dua orang lebih diminta untuk menceritakan kembali gambar tersebut dengan bahasanya sendiri.
4)   Memperkenalkan huruf,suku kata,kata atau kalimat dengan bantuan kartu
Pada bagian ini guru melepaskan gambar-gambar tadi secara terpisah dan menempelkan tulisan sebagai keterangan atas gambar tadi.
5)   Membaca tulisan bergambar
Pada fase ini, guru guru mulai melakukan proses pembelajaran membaca sesuai dengan metode yang dipilihnya. Jika menggunakan metode eja atau metode bunyi pengenalan lambang tulisan akan di awali dengan pengenalan huruf-huruf melalui proses drill (teknik tubian) atau proses hafalan.


6)   Membaca tulisan tanpa gambar
Selanjutnya guru secara perlahan-lahan dapat menyingkirkan gambar-gambar tadi dan siswa diupayakan untuk melihat bentuk tulisannya saja.
7)   Meperlakukan huruf, suku kata, kata atau kalimat dengan bantuan kartu
Demikianlah model-model alternatif pengajaran membaca permulaan tanpa buku.
2. Pembelajaran dengan menggunakan buku
a.  Membaca buku pelajaran atau paket
Langkah-langkah pembelajarannya aalah sebagai berikut ini.
1)   Siswa diberi buku (paket) yang sama dan diberi kesempatan untuk melihat isi-isi buku tersebut. Mereka mungkin membuka buka dan membolak-balik halaman demi halaman denan buku tersebut hanya sekedar melihat-lihat gambarnya saja.
2)   Siswa diberi penjelasan singkat mengenai buku tersebut tentang warna, jilid, tulisan/judul luar, dan sebagainya.
3)   Siswa diberi penjelasan atau petunjuk tentang bagaimana cara-membuka halaman-halaman buku agar buku tetap terpelihara dan tidak cepat rusak.
4)   Siswa diberipenjelasn mengenai fungsi dan kegunaan angka-angka yang menunjukan halaman-halaman buku.
5)   Siswa diajak memusatkan perhatian pada salah satu teks/bacaan yang terdapat pada halaman tertentu.
6)   Jika bacaan itu disertai gambar, sebaiknya guru terlebih dahulu bercerita tentang gambar yang dimaksud.
7)   Selanjutnya, barulah pelajaran membaca dimulai.
b.    Membaca buku atau majalah anak yang sudah terpilih
Pengenalan terhadap jenis bacaan lain selain buku ajar sangat membantu anak didalam menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca sejak dini. Namun tentu saja pemilihan buku dan majalah bebas itu perlundilakukan guru dengan mempertimbangkan taraf kemampuan siswa, azas kebermaknaan, kebermanfaatan, kemenarikan, keterbacaan, dan kemudahan memperolehnya.
c.    Membaca bacaan susunan bersama guru dan siswa
Untuk menerapkan model ini, langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:
1). Guru memperlihatkan beberapa gambar, anak diminta menyebutkan gambar-gambar tersebut.
2). Di samping gambar, guru memperlihatkan beberapa baru (bisa kartu huruf, kartu suku kata, atau kartu kata)
3). Satu-dua buah gambar dipilih anak untuk bahan diskusi sebagai stimulasi untuk membuat bacaan bersama
d.    Membaca bacaan susunan siswa(kelompok perseorangan)
Langkah-langkah yang ditempuh pada kegiatan ini pada dasarnya hampir sama dengan kegiatan membaca bacaan susunan bersama guru siswa. Hanya pada kegiatan ini lebih banyak melibatkn kegiatan siswa.
























BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari berbagai pengertian membaca di atas, dapat ditarik simpulan bahwa kegiatan membaca adalah memahami isi, ide atau gagasan baik yang tersurat maupun tersirat dalam bahan bacaan. Dengan demikian, pemahaman menjadi produk yang dapat diukur dalam kegiatan membaca, bukan perilaku fisik pada saat membaca. Hakikat atau esensi membaca adalah pemahaman.
B.     Saran
Dari berbagai uraian di atas masih banyak sekali kekurangan penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat relevan dan Semoga dari pemaparan materi di atas dapat menambah wawasan dan dan dapat bermanfaat bagi kita semua





















DAFTAR PUSTAKA

Widia Nur Jannah,dkk.-Ed.1, Cet.1- Yogyakarta: Deepublish. 2013
Tarigan, henry gutur. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: FKSS-IKIP.
Kuncoco, mudrajad. 2009. Mahir Menulis. Yogyakarta: Erlangga.
 Tarigan, Henry Guntur. 1987. MEMBACA. Bandung : ANGKASA.
Tarigan, Henry Guntrur . 1982 .MENULIS.Bandung : ANGKASA.
Syafi’ie, I. 1993. Pandai Berbahasa Indonesia. Petunjuk Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud






No comments:

Post a Comment