MAKALAH
“PENGARUH KEBUDAYAAN ASING TERHADAP
KEBUDAYAAN INDONESIA”
(Ditujukan
Guna Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Konsep Dasar IPS )
Dosen Pengampu : Suparno, MM.Pd

Disusun Oleh:
Dhesy Rani Agesti 130641091
Ismi Maola 130641085
Wahyu Rosidin 130641073
Yuniah 130641064
Kelompok 7
Kelas SD13.a-2
Semester 2
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2014
i
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan
rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
judul “Pengaruh kebudayaan asing terhadap kebudayaan Indonesia”. Adapun tujun
dari penyusunan dalam tugas makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah “Konsep Dasar IPS”.
Dalam
penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa, makalah ini tidak akan selesai
dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari
dosen pengampu mata kuliah “Konsep Dasar IPS” bapak “Suparno, MM.Pd”. penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki maka
penyusun meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Semoga
makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua didalam dunia
pendidikan. Dan semoga mampu menjadi pendidik yang patut di tauladani oleh anak
didik.
Cirebon
Maret 2014
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A. Latar
Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah...................................................................................................... 1
C. Tujuan
Penulisan........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 2
A. Pengertian
Kebudayaan Menurut Para Ahli.............................................................. 2
B. Kebudayaan
Asing di Indonesia............................................................................... 3
C. Pengaruh
Kebudayaan Asing Terhadap Kebudayaan Indonesia.............................. 4
D. Upaya
Melestarikan Kebudayaan Indonesia Dengan Tetap Membawa Budaya
Asing.................................................................................................................. ...... 11
BAB III PENUTUP............................................................................................................ 12
A. Kesimpulan................................................................................................................ 12
B. Saran.......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Globalisasi
merupakan tantangan besar bagi setiap negara. Keadaan ini di tinjau oleh bangsa
Indonesia yang mengikuti arus globalisasi. Dalam era globalisasi seperti
sekarang ini kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia semakin berkembang dengan
pesat. Hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya rakyat Indonesia yang
bergaya hidup kebarat-baratan seperti mabuk-mabukan, clubbing, memakai pakaian ketat, bahkan berciuman di tempat umum
seperti sudah lumrah di Indonesia.
Kebudayaan
orang-orang barat tersebut sifatnya negatif dan cenderung merusak dan telah
menjadi suatu kebiasaan yang membudaya. Sehingga melanggar norma-norma yang
berlaku dan mempengaruhi kbudayaan bangsa indonesia yang ketimuran.
B.
Rumusan
Masalah
a.
Apa
pengertian kebudayaan menurut para ahli ?
b.
Bagaimana kebudayaan asing di
indonesia?
c.
Bagaimana pengaruh kebudayaan asing
terhadap kebudayaan lokal / indonesia?
d.
Bagaimana
upaya melestarikan kebudayaan indonesia dengan tetap membawa budaya asing ?
C.
Tujuan
Penulisan
a.
Agar dapat mengetahui apa itu
kebudayaan
b.
Agar dapat mengetahui kebudayaan
asing di indonesia
c.
Agar dapat mengetahui pengaruh
kebudayaan asing terhadap kebudayaan lokal / indonesia?
d.
Agar dapat mengetahui bagaimana
caranya melestarikan kebudayaan indonesia dengan tetap membawa budaya asing ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebudayaan Menurut Para
Ahli
Menurut Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Menurut Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut
Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma
sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius,
dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut
Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan
cipta masyarakat.
Dari
berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan
adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
B.
Kebudayaan Asing
di Indonesia
Bangsa
Indonesia dalam mengikuti arus globalisasi terkadang dapat melunturkan jati
diri bangsa yang begitu kental dengan kesopanan dan budaya timur. Dimata dunia
Indonesia dikenal sebagai bangsa yang menjunjung adab ketimuran yang sangat
baik. Tapi bangsa Indonesia tidak menutup diri bagi budaya asing yang ingin
masuk ke Indonesia tanpa melunturkan jati diri dan kepribadian bangsa
Indonesia. Karena terkadang globalisasi dapat menjadikan bangsa semakin kreatif
tanpa meninggalkan adab bangsanya.
Kebudayaan
asing yang masuk akibat era globalisasi (perluasan cara-cara sosial antar
benua), ke Indonesia turut mengubah perilaku dan kebudayaan Indonesia, baik itu
kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di
Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia
untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan
perilaku yang cenderung ke barat-baratan (westernisasi).
Hal tersebut
terlihat dengan seringnya orang-orang terutama remaja Indonesia keluar-masuk pub,
diskotik dan tempat hiburan malam lainnya, dengan berbagai perilaku menyimpang
yang menyertainya dan sering melahirkan komunitas tersendiri terutama di
kota-kota besar dan metropolitan. Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus
penyimpangan seperti penyalah gunaan zat adiktif, berbagai bentuk pelanggaran
susila dan lain sebagainya. Ini merupakan ketidakmampuan masyarakat Indonesia
dalam beradaptasi dan menyeleksi pengaruh asing sehingga masih bersikap ‘latah’
terhadap kebudayaan asing
Dari sekian
banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia, diantaranya adalah budaya barat.
Barat, sesuai namanya, merupakan produk perkembangan di bilangan barat dunia
yang menekankan individualitas dan kebebasan. Sementara Indonesia merupakan
bagian bangsa timur yang menghendaki harmoni, komando, dan kolektivitas
Bangsa Barat
yang memberikan pengaruh cukup membekas adalah Portugis dan Belanda. Terutama
Belanda, budaya bangsa-bangsa ini sebagiannya telah terserap dan masuk ke dalam
struktur budaya bangsa Indonesia.
Sesungguhnya, terdapat sejumlah pengaruh “Barat” yang
hingga kini terus membekas di dalam struktur kebudayaan Indonesia. Utamanya di
dalam sistem pendidikan Indonesia. Pendidikan merupakan salah satu komponen
nonmaterial kebudayaan yang mempunyai peran signifikan dalam melestarikan suatu
budaya.
Selain pendidikan, mekanisme administratif
pemerintahan negara barat yang pernah menjajah Indonesia, yaitu Belanda juga
punya pengaruh tersendiri dalam pembentukan sistem sosial (politik) Indonesia.
Tidak hanya Negara barat saja yang mempengaruhi,
tetapi negara-negara Timur seperti Cina dan Jepang pun memberikan derajat
pengaruh tertentu bagi perkembangan sistem sosial dan budaya Indonesia. Jepang
tentu saja, memberikan pengaruh , yaitu lewat penjajahan singkat mereka atas
Indonesia. Sementara Cina, yang telah punya hubungan dengan kepulauan nusantara
jauh sebelum Islam menyentuh Indonesia, dan telah membentuk derajat pengaruh
tersendiri
Sedangkan sekarang ini, kebiasaan-kebiasaan orang
barat yang telah membudaya hampir dapat kita saksikan setiap hari melalui media
elektronik dan cetak yang celakanya kebudayaan orang-orang barat tersebut yang
sifatnya negatif dan cenderung merusak serta melanggar norma-norma ketimuran
sering kita tonton sehingga ditiru oleh orang-orang kita terutama para remaja
yang menginginkan kebebasan seperti orang-orang barat.
Contoh kebudayaan-kebudayaan barat tersebut dapat kita
lihat dari cara mereka berpakaian dan mode, film, sampai pada pergaulan dengan
lawan jenis.
C.
Pengaruh
Kebudayaan Asing Terhadap Kebudayaan lokal (Indonesia)
1.
Pengaruh budaya asing terhadap
sistem realigi / kepercayaan
Bergesernya
sistem religi yang berakar pada kepercayaan tradisional menuju sistem religi
yang berlandaskan ajaran agama, merupakan contoh konkret adanya pengaruh
kebudayaan asing terhadap kebudayaan lokal. Bangsa Indonesia pada awalnya
menganut sistem kepercayaan kepada roh-roh leluhur maupun kekuatan gaib yang
diwariskan secara turun temurun. Namun, kini telah terkikis dengan adanya
ajaran agama yang menekankan kepada satu tujuan penyembahan yakni Tuhan Yang
Maha Esa. Meskipun demikian bukan berarti sistem religi tradisional yang
merupakan kebudayaan asli bangsa Indonesia telah punah. Hal ini tampak dalam
bentuk upacara adat tradisional yang telah mengalami penyesuaian dengan sistem
religi yang berdasarkan agama. Misal: upacara sedekah laut, upacara sekaten,
dan upacara yaqowiyu, merupakan bentuk-bentuk kebudayaan yang menggabungkan
unsur religi tradisional dengan agama.
2.
Pengaruh budaya asing terhadap sistem
pengetahuan
Setiap suku
bangsa memiliki sistem pengetahuan yang membentuk unsur kebudayaan lokal.
Sebelum unsur pengetahuan kebudayaan asing memengaruhi kebudayaan lokal,
nenek moyang kita telah mengenal pengetahuan tentang kemaritiman, gejala alam,
perubahan musim, berburu, bercocok tanam sampai kepada pengetahuan tentang
pengobatan tradisional. Masuknya kebudayaan asing dengan membawa bentuk sistem
pengetahuan yang lebih modern telah mengubah cara pandang masyarakat terhadap
keadaan alam sekitarnya. Pengetahuan tradisional yang cenderung berlandaskan
pada kemampuan intuitif yang irasional berubah ke pola pemikiran yang lebih
rasional. Misal: penemuan obat obatan tradisional merupakan bentuk pengembangan
pengetahuan tradisional terhadap khasiat tumbuhan yang dipadukan dengan
pengetahuan modern (ilmu farmasi), sehingga menghasilkan obat yang alami dan
bebas dari bahan kimia. Demikian halnya pengaruh kebudayaan asing di bidang
pengetahuan yang berkaitan dengan cara bercocok tanam, telah mengubah pola kehidupan
petani tradisional menjadi lebih produktif.
3.
Pengaruh
Budaya Asing terhadap Sistem Teknologi
Teknologi
merupakan salah satu unsur kebudayaan yang berkaitan dengan peralatan yang
dipergunakan manusia untuk mengubah keadaan sekitarnya maupun keadaan dirinya
demi terpenuhinya kebutuhan hidup. Sistem teknologi tradisional yang menjadi
unsur kebudayaan lokal menyangkut tentang:
a.
alat-alat produksi
b.
senjata
c.
wadah
d.
alat untuk menyalakan api
e.
makanan dan minuman;
f.
pakaian dan perhiasan
g.
tempat berlindung atau rumah
h.
alat-alat transportasi.
Masuknya kebudayaan asing banyak memengaruhi teknologi
tradisional yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan manusia. Mekanisasi
dalam pertanian, telah menggeser peralatan tradisional dengan alat modern dalam
pengolahan tanah. Hal itu membawa dampak terhadap peningkatan produksi
pertanian.
4.
Pengaruh
Budaya Asing terhadap Sistem Kesenian
Dari waktu
ke waktu kesenian tradisional sebagai salah satu unsur kebudayaan lokal mulai
ditinggalkan oleh masyarakatnya terutama para generasi muda. Masuknya kesenian
mancanegara yang dirasa lebih menarik dan mewakili jiwa muda, banyak menggeser
ruang gerak kesenian tradisional. Salah satu upaya untuk mempertahankan
kesenian tradisional agar tetap lestari adalah dengan memadukan unsur-unsur kebudayaan
asing ke dalam kesenian tradisional tersebut. Misal: kesenian musik campur
sari, merupakan bentuk kesenian yang memadukan unsur-unsur kesenian tradisional
dengan unsur-unsur kesenian modern. Pementasan seni pertunjukan tradisional,
seperti: lenong dan wayang kulit, banyak menyisipkan unsur-unsur kesenian
modern untuk menarik penonton khususnya kalangan anak muda.
Bahasa
merupakan sistem perlambang dalam komunikasi. Salah satu ciri suatu suku bangsa
adalah memiliki bahasa daerah yang merupakan bahasa komunikasi antar warga
dalam kelompok suku bangsa yang bersangkutan. Pengaruh kebudayaan asing
terhadap perkembangan bahasa daerah sangatlah besar. Terutama di daerah
pesisir, di mana penduduknya banyak berinteraksi dengan suku bangsa lain
(asing) yang memiliki komposisi bahasa yang berbeda dengan komposisi bahasa
induknya. Misal: bahasa Jawa yang diterapkan di daerah pesisir berbeda dengan
bahasa Jawa yang ada di daerah pedalaman.
Secara umum,
pengaruh kebudayaan asing khususnya dalam bahasa, bukan menghilangkan bahasa
lokal, namun justru memperkaya perbendaharaan kata dalam bahasa lokal tersebut.
Banyak kata-kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari kata-kata bahasa
asing yang telah diserap menjadi kosakata bahasa Indonesia.
6.
Pengaruh
Budaya Asing dalam Era Globalisasi
Pada akhir
abad ke-20 dan awal abad ke-21, Indonesia telah memasuki era globalisasi.
Kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi telah menyebabkan
masuknya pengaruh budaya dari seluruh penjuru dunia dengan cepat ke Indonesia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, globalisasi adalah proses terbentuknya
sistem organisasi dan sistem komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia.
Tujuannya adalah untuk mengikuti sistem serta kaidah-kaidah yang sama.
Pada era globalisasi, peristiwa yang terjadi di suatu negara dapat diketahui
dengan cepat oleh negara lain melalui media massa, seperti televisi, radio,
surat kabar atau internet.
Globalisasi
berlangsung melalui saluran-saluran tertentu, seperti media massa, pariwisata
internasional, lembaga perdagangan dan industri internasional, serta lembaga pendidikan
dan ilmu pengetahuan.
Saluran-saluran globalisasi, antara lain sebagai
berikut:
a.
Media
Massa
Arus
globalisasi diperoleh melalui media komunikasi massa, seperti radio, televisi,
surat kabar, film, dan internet. Globalisasi melalui media massa telah membuat
dunia menjadi seolah-olah tanpa batas. Melalui media massa, seperti televisi
yang disiarkan dalam jaringan satelit, peristiwa bencana Tsunami di Aceh pada
tahun 2004 dapat diketahui di seluruh dunia. Demikian juga dengan perkembangan
internet yang telah memudahkan perkembangan iptek dengan adanya kemudahan
mengakses berbagai informasi dari seluruh penjuru dunia dengan murah dan cepat.
Selain itu, dalam arus globalisasi, terjadi perubahan perilaku masyarakat di
bidang mode pakaian, peralatan hidup, dan makanan akibat pengaruh penyebaran
informasi dari luar negeri melalui media massa. Sebagai sarana pewarisan budaya
pada era globalisasi, media massa sangat berpengaruh dalam penyerapan budaya
asing di masyarakat yang bersifat positif dan negatif. Dampak positif budaya
asing di media massa adalah masuknya iptek yang menunjang kemajuan di segala
bidang. Pengaruh negatif budaya asing di media massa adalah terjadinya
goncangan budaya karena adanya individu yang tidak siap menerima perubahan dan
pergeseran nilai-nilai budaya dan adat istiadat.
b.
Pariwisata
Internasional
Berkembangnya
sektor pariwisata internasional juga berpengaruh terhadap penyebaran arus
globalisasi. Kegiatan pariwisata internasional yang melibatkan banyak negara
dapat dilakukan dengan mudah karena adanya kemajuan sarana transportasi dan
telekomunikasi. Dengan meningkatnya kebutuhan wisata antarnegara menyebabkan
masuknya devisa yang sangat dibutuhkan untuk membiayai pembangunan suatu
negara. Dengan berkembangnya sektor pariwisata internasional, seseorang dapat
dengan mudah bepergian dari satu negara ke negara lainnya.
c.
Lembaga
Perdagangan dan Industri Internasional
Globalisasi
dalam perdagangan internasional ditandai dengan adanya pasar bebas. Dalam era
pasar bebas, setiap negara akan berlomba-lomba mengembangkan keunggulan
komparatif nya untuk menarik para investor dari luar negeri. Era pasar bebas
juga ditandai adanya kebebasan kontak perdagangan antarnegara tanpa dibatasi
hambatan fiskal dan tarif. Walaupun setiap negara bebas untuk menjalin hubungan
perdagangan, namun tetap diperlukan suatu wadah kerja sama di bidang ekonomi.
Misalnya, pendirian dewan kerja sama ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan dewan
kerja sama ekonomi Amerika Utara (NAFTA).
Arus
globalisasi yang melanda seluruh dunia mempunyai dampak bagi bidang sosial
budaya suatu bangsa. Pada awalnya, globalisasi hanya dirasakan di kota-kota
besar di Indonesia. Namun dengan adanya kemajuan teknologi, komunikasi,
informasi, dan transportasi globalisasi juga telah menyebar ke seluruh penjuru
tanah air. Arus globalisasi yang penyebarannya sangat luas dan cepat tersebut
membawa dampak positif dan negatif. Dampak positif globalisasi, antara lain
sebagai berikut:
1.
Kemajuan di bidang teknologi,
komunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia.
2.
Kemajuan teknologi menyebabkan
kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat
produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.
3.
Kemajuan teknologi memengaruhi
tingkat pemanfaatan sumber daya alam secara lebih efisien dan berkesinambungan.
4.
Kemajuan iptek membuat bangsa
Indonesia mampu menguasai iptek sehingga bangsa Indonesia mampu sejajar dengan
bangsa lain.
Globalisasi
juga mempunyai dampak negatif, antara lain sebagai berikut.
a)
Terjadinya sikap mementingkan diri
sendiri (individualisme) sehingga kegiatan gotong royong dan kebersamaan dalam
masyarakat mulai ditinggalkan.
b)
Terjadinya sikap materialisme, yaitu
sikap mementingkan dan mengukur segala sesuatu berdasarkan materi karena
hubungan sosial dijalin berdasarkan kesamaan kekayaan, kedudukan sosial atau
jabatan. Akibat sikap materialisme, kesenjangan sosial antara golongan kaya dan
miskin semakin lebar.
c)
Adanya sikap sekularisme yang lebih
mementingkan kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama.
d)
Timbulnya sikap bergaya hidup mewah
dan boros karena status seseorang di dalam masyarakat diukur berdasarkan
kekayaannya.
e)
Tersebar nya nilai-nilai budaya yang
melanggar nilai-nilai kesopanan dan budaya bangsa melalui media massa seperti
tayangan-tayangan film yang mengandung unsur pornografi yang disiarkan televisi
asing yang dapat ditangkap melalui antena parabola atau situs-situs pornografi
di internet.
f)
Masuknya budaya asing yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa, yang dibawa para wisatawan asing.
Misalnya, perilaku seks bebas (free sex).
Gejala individualisme di perkotaan, mobilitas penduduk
yang tinggi serta efisiensi merupakan kebiasaan hidup masyarakat kota yang
telah terpengaruh budaya asing. Namun, tidak bisa disangkal bahwa semua itu
adalah karena pengaruh modernitas kehidupan manusia. Kebutuhan manusia yang
semakin beragam dan penghargaan atas waktu menjadikan efisiensi dan kepraktisan
sebagai sesuatu yang penting untuk manusia. Dengan demikian, segala kebiasaan
yang bersifat rumit disederhanakan agar lebih efisien.
Di Indonesia, modernitas adalah salah satu konsep yang
menunjukkan adanya interaksi antara budaya lokal dan budaya asing. Ciri-ciri
modernitas adalah mobilitas sosial yang tinggi, efisiensi, dan sikap
individualisme. Hal-hal tersebut tidak bisa dipungkiri telah mempengaruhi
kehidupan manusia. Namun, setiap perubahan kebudayaan mempunyai dampak positif
dan negatif. Individualisme berdampak negatif apabila mendorong individu untuk
bekerja secara lebih produktif. Namun, di sisi lain individualisme juga
berdampak pada timbulnya sikap mementingkan diri sendiri. Selain itu, sebagai
dampak individualisme, kegiatan gotong royong dan bentuk-bentuk kelembagaan
sosial lainnya mulai diabaikan. Dengan demikian, modernitas tidaklah harus
dinilai secara positif atau negatif karena hal itu tergantung pada bagaimana
masyarakat dan individu memberikan penilaian sesuai dengan konteks
kebudayaannya.
Namun, sebenarnya kemodernan tidak bisa dijadikan
alasan untuk mengabaikan nilai-nilai kebersamaan, empati, dan solidaritas
sosial. Oleh karena itu, setiap individu harus memiliki kesadaran untuk tetap
menghargai nilai-nilai tersebut. Perwujudan nilai-nilai kebersamaan dan
solidaritas sosial dalam masyarakat memang tidak bisa diterapkan secara kaku.
Misalnya, lebih sulit untuk menerapkan sikap tersebut di dalam masyarakat
perkotaan. Hal itu disebabkan sikap individualisme dan budaya materialisme yang
lebih tinggi pada masyarakat perkotaan. Oleh karena itu, perwujudan sikap
empati sosial di dalam masyarakat perkotaan tidak bisa diterapkan dengan meniru
kebersamaan masyarakat di daerah pedesaan. Perwujudan sikap empati sosial
tersebut bisa diwujudkan dalam bentuk tindakan untuk membantu sesama yang
mengalami musibah bencana alam. Contohnya pada saat terjadinya bencana tsunami
di Aceh, gempa Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan bencana banjir di
Jakarta tahun 2007, sikap kegotongroyongan dan kebersamaan diwujudkan warga
masyarakat dalam berbagai bentuk kegiatan sosial untuk meringankan penderitaan
korban bencana alam.
7.
Dampak /
Pengaruh Positif bagi Kebudayaan Nasional
Kebudayaan
asing menjadi baik bagi kebudayaan nasional ketika kebudayaan asing mampu
memberi masukan kebudayaan yang sesuai dengan kepribadian kebudayaan nasional.
Selain itu, kebudayaan nasional menjadi menguntungkan
bagi kebudayaan nasional ketika mampu menyumbangkan nilai lebih bagi kebudayaan
nasional. Kebudayaan asing menjadi berguna bagi kebudayaan nasional manakala
kebudayaan asing tersebut diterima di dalam insan pelaku kebudayaan nasional.
Salah satu contoh kebudayaan asing yang memberi masukan kebudayaan yang sesuai
dengan kepribadian nasional adalah agama. Banyak agama yang masuk ke Indonesia
sesuai dengan kepribadian bangsa, sehingga hampir seluruh agama yang masuk ke
Indonesia dapat berkembang dengan baik. Sementara itu, salah satu contoh
kebudayaan asing yang memberi nilai lebih bagi kebudayaan nasional adalah
masuknya teknologi tinggi bagi Indonesia. Teknologi mampu membantu manusia pada
segala bidang. Nilai lebih didapatkan karena teknologi asing mampu memberi
bantuan bagi keseharian hidup manusia. Adapun salah satu contoh kebudayaan
asing yang berguna bagi kebudayaan nasional adalah lemari es. Lemari es berguna
menampung, mendinginkan, membekukan, dan mengawetkan sesuatu.
D.
Upaya Melestarikan Budaya Indonesia
dengan tetap membawa Budaya Asing
Kebudayaan
lokal Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan
sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi
selanjutnya. Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan karena memiliki
keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan tersendiri.
Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyakat yang
lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin
dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.
Banyak
faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya
masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya
merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian
bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya
lokal mulai dilupakan.
Faktor lain
yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas
bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar
tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup
kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena
suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan
berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak
orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
B.
Saran
Semoga Bangsa
Indonesia dalam mengikuti arus globalisasi tidak melunturkan jati diri bangsa
yang begitu kental dengan kesopanan dan budaya timur. Dimata dunia Indonesia
dikenal sebagai bangsa yang menjunjung adab ketimuran yang sangat baik. Karena
terkadang globalisasi dapat menjadikan bangsa semakin kreatif tanpa meninggalkan
adab bangsanya.
Semoga
makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca khusus nya semua
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon
DAFTAR PUSTAKA
Indriyawati, E. 2009. Antropologi 1 : Untuk Kelas XI SMA dan MA. Pusat
Perbukuan Departemen Nasional, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 137.
Lies, S. dan Budiarti, A. C. 2009. Antropologi Jilid 1 : Untuk Kelas XI SMA dan MA. Pusat Perbukuan Departemen Nasional, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 137.
Lies, S. dan Budiarti, A. C. 2009. Antropologi Jilid 1 : Untuk Kelas XI SMA dan MA. Pusat Perbukuan Departemen Nasional, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 137.
Shadily, Hasan. 2012. Sosiologi
Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta, PT.Pembangunan Susanto,
Phil Astrid S. 2011. Pengantar
Sosiologi dan Perubahan Sisial. Jakarta. Putra A. Bardin
Setiadi,Elly M 2012. “Ilmu sosial dan budaya
bangsa”. Jakarta : kencana prenada media group
Dinn wahyudin, dkk. 2008. “pengantar
pendidikan”universitas terbuka
Dyastriningrum. (2009). Antropologi XI. Jakarta: PT. Cempaka Putih.
Effendi, R.
dan Malihah, E. (2007). Pendidikan
Lingkungan Sosial, Budaya dan Teknologi. Bandung: CV. Maulana Media
Grafika.
Mudra, M. (2008, 8 Juli). Budaya
Indonesia Terkikis Budaya Barat. Suara
Pembaruan
No comments:
Post a Comment